Mob Psycho 100 2025 hadir dalam bentuk OVA epilog berdurasi 45 menit, sebagai perpisahan penuh makna bagi semua karakter utama — terutama Mob, Reigen, dan kelompok eksentrik dari dunia supernatural Jepang. OVA ini bukan soal pertarungan, tapi tentang pendewasaan, penerimaan, dan perjalanan hidup setelah “ledakan kekuatan” tak lagi dibutuhkan.
Apa yang Terjadi Setelah Ending Season 3?
- Mob kembali hidup normal setelah menaklukkan versi “emosi liar” dalam dirinya
- Hubungannya dengan Reigen, Ritsu, Tsubomi, dan Tome membaik
- Dunia psychic sudah tidak lagi jadi panggung utama hidupnya
- Namun… satu pertanyaan tetap mengganggu: “Siapa aku kalau bukan si anak dengan kekuatan 100%?”
Tema OVA Mob Psycho 100 2025: Tenang, Tapi Dalam
- Mob mulai menata hidup SMA-nya tanpa ekspektasi besar
- Reigen membuka kantor baru dengan pendekatan lebih realistis
- Telepathy Club akhirnya bubar, tapi memberi Mob keberanian sosial yang dulu ia tak punya
- Ada dialog batin tentang menerima diri sendiri bahkan tanpa kekuatan
📺 Info resmi: Mob Psycho 100 Official – Bones
📖 Manga epilog: One – Mob Psycho 100 Extra
Visual dan Musik
- Studio Bones tetap pegang produksi
- Animasi lebih kalem, penuh transisi suasana
- Musik oleh Kenji Kawai, dengan piano minimalis dan suara angin khas Mob Psycho
Kenapa OVA Ini Penting?
- Ini bukan tentang pertarungan — tapi penutupan emosional
- Banyak anime shonen gagal tutup cerita… Mob justru menutup dengan kedewasaan dan tenang
- Kata penggemar: “Mob Psycho gak pernah tentang siapa paling kuat — tapi siapa yang paling bisa jujur sama dirinya sendiri.”
Baca juga: Tokyo Revengers 2025: Perang Takemichi vs Tenjiku Dimulai
Reaksi Fans
- “Gue gak nangis karena Mob sedih… tapi karena gue bangga sama dia.”
- “Akhirnya Reigen jadi manusia yang transparan juga.”
- “Mob Psycho bukan anime… ini terapi.”
Kesimpulan: Mob Psycho 100 2025 adalah Salam Perpisahan Penuh Cinta
Mob Psycho 100 2025 adalah contoh sempurna bagaimana sebuah anime bisa menutup cerita tanpa ledakan — tapi tetap membekas di hati. OVA ini bukan hanya perpisahan, tapi pengingat bahwa kekuatan paling besar adalah memahami dan menerima siapa diri kita sebenarnya.