Animesue

Portal Berita Anime Terlengkap dan Terupdate

Shin dan Lena berdiri saling membelakangi di medan perang, langit kelabu dan Legion menghampiri — simbol perang batin di 86 Eighty-Six 2025
Action

86 Eighty-Six 2025: Perang Baru, Luka Lama, dan Takdir Shin & Lena

86 Eighty-Six 2025 akan melanjutkan salah satu anime paling emosional dan politis dalam dunia mecha modern. Setelah dua season yang menggambarkan sisi brutal perang, diskriminasi rasial, dan penderitaan psikologis para prajurit buangan, musim ini akan menyatukan kembali Shin Nouzen dan Lena Milizé, dalam medan perang yang jauh lebih rumit.


Recap: Apa yang Terjadi Sebelumnya?

  • Republik San Magnolia mengirim orang-orang dari “Area 86” untuk bertarung melawan Legion, pasukan drone otonom
  • Mereka dianggap bukan manusia, tapi alat perang — padahal mereka masih hidup
  • Shin dan tim Spearhead berhasil bertahan… tapi dihabisi satu per satu
  • Lena, sang handler, perlahan sadar: ia berkomunikasi dengan orang-orang yang dianggap sampah

📖 Light novel resmi: Yen Press – 86 Eighty-Six
📺 Streaming anime: Crunchyroll – 86 Eighty-Six


Fokus Season 3: Federasi vs Kekacauan Internal

  • Shin, Raiden, Anju, dan Theo kini jadi pasukan elite Federasi Giad
  • Mereka ditugaskan menghadapi unit Legion modifikasi, yang bisa menyerap suara dan jiwa target
  • Lena akhirnya bergabung secara langsung — bukan hanya sebagai operator, tapi pemimpin pasukan garis depan
  • Tapi… konflik politik internal dan perlawanan bawah tanah mulai muncul di balik bendera Federasi

Karakter Utama yang Balik Bersinar

  • Shin Nouzen – “Undertaker” dengan trauma mendalam, tapi tetap memimpin dengan senyap
  • Lena Milizé – dari gadis lugu jadi komandan kuat, kini bersumpah melindungi anak-anak 86
  • Frederica – bocah misterius yang menyimpan rahasia keluarga kekaisaran
  • Kiriya (AI Legion) – kemungkinan bangkit kembali dalam format lebih menyeramkan

Baca juga: Kengan Ashura 2025: Turnamen dan Duel Paling Brutal di Dunia Korporat


Kenapa 86 Eighty-Six 2025 Makin Gila?

  • Visual dari A-1 Pictures makin cinematic
  • Soundtrack dari Hiroyuki Sawano & Kohta Yamamoto = jantung kamu ditarik paksa!
  • Penggambaran PTSD, survivor’s guilt, dan luka moral perang sangat realistis
  • Tidak ada plot armor — siapa saja bisa mati

Tema Sosial: Rasialisme, Militerisme, dan Humanisasi Korban

  • Anime ini bukan cuma tentang robot perang
  • Ini adalah kritik sistem, tentang bagaimana negara menyiksa rakyatnya sendiri
  • Tentang suara orang buangan yang ingin hidup… tapi tidak diberi hak untuk hidup

Fans menyebut:

“86 bukan anime untuk cari hype, tapi untuk mikir dan merasa.”


Kesimpulan: 86 Eighty-Six 2025 adalah Jeritan Diam Para Prajurit Tanpa Nama

86 Eighty-Six 2025 hadir bukan untuk memperlihatkan siapa pahlawan — tapi untuk menunjukkan betapa mudahnya manusia menjadi alat, dan betapa sulitnya bertahan hidup tanpa kehilangan diri sendiri.